Just another Wadah Aspirasi dan Kreasi Mahasiswa UGM Sites site

Peran Teknologi Informasi dalam bidang Rekam Kesehatan

April14

       Perkembangan teknologi informasi membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia di berbagai bidang, salah satunya di bidang rekam kesehatan. Perkembangan teknologi informasi membawa paradigma baru di bidang rekam kesehatan yaitu dengan terjadinya perubahan dari penerapan sistem rekam kesehatan manual ke rekam kesehatan elektronik.

       Pada penerapan rekam kesehatan manual semua pelayanan yang diberikan kepada pasien masih dicatat di dalam formulir dan lembaran kertas. Sistem ini membutuhkan lebih banyak biaya untuk pembuatan formulir serta berdampak pada terjadinya pemborosan kertas, selain itu juga beban kerja petugas pelayanan kesehatan menjadi tinggi karena diperlukan lebih banyak tenaga dan konsentrasi petugas saat memberikan pelayanan kesehatan, petugas membutuhkan waktu yang lebih lama utuk memberikan pelayanan dan melakukan pengolahan data pasien, serta kurang terjaminnya kerahasiaan data pasien.

       Sementara pada rekam kesehatan elektronik semua pelayanan yang diberikan kepada pasien sangat bergantung pada komputer, mulai dari pendaftaran pasien, pengisian identitas pasien , sampai pada pelaporan menggunakan komputer. Rekam kesehatan elektronik menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) bagi rumah sakit dan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) bagi puskesmas. Kedua sistem ini sangat membantu petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

      Penerapan SIRMIK dan SIMPUS sangat bergantung pada SDM yang ada di suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Semakin rendah pengetahuan petugas terhadap perkembangan teknologi informasi maka SIMRS dan SIMPUS yang diterapkan di fasyankes tersebut akan semakin sederhana begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, perkembangan SIMPUS dan SIMRS yang ada di Indonesia tidak merata. Di daerah perkotaan sudah diterapkan sistem informasi yang canggih sementara di daerah tertinggal sistem informasi yang diterapkan masih sangat sederhana bahkan mungkin di daerah pedalaman masih ada yang masih menggunakan sistem rekam kesehatan manual yang masih bergantung pada kertas.

      Sistem informasi manajemen puskesmas merupakan sistem informasi yang membantu pengolahan data dan penyimpanan data serta mendukung manajemen pelayanan kesehatan di puskesmas yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan keseahatan terhadap masyarakat. Sistem ini, membantu petugas mulai dari pendaftaran pasien , pengisian identitas sosial pasien, pengisian riwayat klinis pasien, penyimpanan data sosial pasien serta pelaporan puskesmas (pelaporan bisa berupa pelaporan harian, pelaporan bulanan maupun peaoran tahuan ) selain itu kita juga bisa mengetahui data indeks penyakit, sepuluh besar penyakit dan lain sebagainya. Namun, tidak semua data pasien disimpan dalam komputer, ada data riwayat pasien yang disimpan dalam folder, folder ini berisi data klinis pasien, diagnosis pasien, serta penanganan yang diberikan oleh dokter kepada pasien.Penerapan SIMPUS di setiap daerah berbeda-beda, ada daerah yang sudah menerapkan sistem yang sudah canggih, ada daerah yang masih menerapkan sistem yang masih sederhana hal ini tergantung dari kesiapan dari sumber daya manusia (petugas) yang ada. Hal ini dikarenakan tidak semua petugas yang ada di suatu pelayanan di puskesmas merupakan ahlinya. Misalnya masih banyak petugas puskesmas di bagian pendaftaran yang hanya lulusan sekolah menengah atas, dimana mereka tidak mempelajari bagaimana caranya memanajemen rumah sakit, bagaimana caranya menyikapi dan melayani pasien. Ada juga petugas rekam medis yang bukan lulusan dari rekam medis. Sebagian dari mereka menjalankan tugas hanya sesuai dengan apa yang pernah dilakukan oleh senior mereka tanpa didasari oleh ilmunya. Pernah ada sebuah kasus di suatu rumah sakit daerah dimana, petugas pendaftaran bukan merupakan lulusan rekam medis. Petugas hanya menjalankan tugas sesuai dengan apa yang dilakukan oleh senior dan lebih parahnya lagi,petugas mengisikan semua diagnosis pasien di komputer dengan diagnosis yang sama. Hal ini akan membuat data klinis pasien yang ada di komputer dengan data klinis paien yang ada di folder yang disimpan di ruang penyimpanan akan berbeda. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyuluhan tentang bagaimana cara memanajemen puskesmas yang baik dan benar,bagaimana petugas seharusnya menjalankan tugas dengan baik dan benar.

      Sementara sistem informasi manajemen rumah sakit ( SIMRS ) adalah sistem informasi yang membantu petugas rumah sakit dalam memasukan data identitas pasien,penyimpanan data pasien, pengolahan data pasien serta mambantu petugas dalam membuat pelaporan data pasien. Selain itu dengan menerapkan sistem informasi manajemen rumah skit , petugas yang satu dengan petugas yang lain bisa saling berhubungan, bisa saling berbagi data dan informasi . Hal ini karena dalam penerapan sistem rekam kesehatan elektronik semua data yang tersimpan terpusat. Penerapan sistem ini di setiap daerah berbeda-beda tergantung dari kesiapan sumber daya manusia ( petugas ) serta sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit. Ada rumah sakit yang sudah memanfaatkan sistem yang sudah canggih dimana pasien mendaftar secara mandiri, semua data pasien diinput ke dalam komputer termasuk data sosial dan data klinis pasien, bahkan diagnosa dan tindakan serta kodenya pun dimasukan ke dalam komputer, termasuk indeks, register, serta pelaporan sudah terkomputerisasi. Hal ini sangat membantu petugas karena petugas hanya menginput data kunjungan dan data pasien saja kemudian secara otomatis komputer akan mengolah data tersebut menjadi informasi yang diingikan. Namun masih ada juga rumah sakit yang hanya menggunakan komputer untuk bagian pendaftaran saja, dan untuk di bagian rekam medis masih manual, masih menggunakan kertas misalnya bagian formulir data klinis pasien, buku register , buku indeks, serta pelaporan harian, bulanan dan tahunan yang dibuat oleh petugas.

       Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi sistem rekam kesehatan. Teknologi informasi juga mebawa paradigma baru di bidang rekam kesehatan yaitu yang awalnya masih berorientasi pada kertas hingga kini sudah terpusat di komputer. Namun dalam aplikasinya, masih banyak puskesmas dan rumah sakit yang masih menggunakan sistem yang manual maupun sistem hybrid ( campuran antara elektronik dan manual ). Oleh karena itu, peran perekam medis bukan hanya mengisi data pasien, membuat register ,indeks dan pelaporan juga harus bisa memanfaatkan teknologi informasi, mengembangkan sistem informasi manajemen puskesmas dan sistem informasi manajemen rumah sakit.

Email will not be published

Website example

Your Comment: